Rabu, 14 Mei 2008

Siap

Buku berhitung karangan Hutagalung pada tahun enam puluhan merupakan buku wajib dan buku panduan Sekolah Rakyat VI tahun khususnya bagi mereka yang duduk di kelas terakhir. Bagi murid yang menguasai dan mampu mengerjakan soal-soal didalam buku tersebut sudah dipastikan akan lulus ujian dalam mata pelajaran berhitung. (Jaman sekarang matimatian eh... matematika)

Akhir dari suatu kehidupan adalah kematian, siapakah diantaranya yang sudah ""siap" untuk mati? Lho Ceriteranya kok nggak nyuuaambung ya... dari mata pelajaran berhitung lantas cerita tentang kematian. Begini lanjut ceritaku, sekitar 15 tahun yang lalu Ibuku dan bibi dari ibuku sepakat telah menyiapkan sepasang liang kubur dikampung halaman tepatnya didesa Wingkomulyo ( Purworejo) satu untuk dirinya sendiri dan satu lagi untuk bibinya, aku dan adik-adikku merasa ada yang aneh lha wong masih seger buger kok kepingin mati. Disamping menyiapkan kuburan beliau juga menabung untuk biaya pemakaman kelak.

Menjelang kematiannya, ibuku mengalami sakit selama hampir setengah tahun, setiap mendengar kabar kematian baik saudara atau tetangga yang usianya lebih muda, beliau selalu bilang : Kok dia yang masih muda sudah dipanggil? mestinya aku saja, begitu yang selalu beliau ucapkan.

Singkat cerita pada tanggal 23 Desember 2007 ibuku dipanggil oleh Allah SWT dengan tenang dan damai dalam usia 82 tahun, dan apa yang sudah dipersiapkan oleh beliau baik adanya, beliau benar-benar telah siap dipanggil Tuhan kapan saja dan dimana saja. Aku dan adik-adikku baru menyadari bahwa ibuku sungguh telah siap secara lahir dan bathin menghadapi kematian dan tidak mau merepotkan anak-anaknya.

Bagaimana dengan keadaan bibinya? Bibi dari Ibuku usianya sekitar 90 tahun saat ini dalam keadaan sakit tua di Wingko (Purworejo). Dua tahun lalu aku sempat mengunjungi, kala itu beliau ngendiko : "Su... aku wingi wis arep mati kok ra sido" (Beliau mengatakan kalau kemarin sudah mau meninggal tapi nggak jadi) beliau kalau panggil namaku cukup nama depanku saja "Su"

Akhirnya kita semua ditantang "siapkah kita mati setiap saat" ? Siap Komandan..... asal tidak mati mendadak dan sia-sia.
Padahal takut mati juga karena masih berdosa dan belum sepenuhnya bertobat.
Hi.... Hi.... Hi.... apalagi kalo matinya jadi Hantu.....

3 komentar:

Indro Saswanto mengatakan...

''takut mati,jangan hidup''
''takut hidup.... maaati saja''

Mbah Suro mengatakan...

Gajah mati meninggalkan gading.....

Unknown mengatakan...

saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m