Senin, 25 Agustus 2008

IBUKOTA LEBIH KEJAM DARI IBU TIRI

Sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia, untuk mendapatkan makan setiap hari saja demikian sulitnya, apalagi untuk memiliki papan yang layak sebagai tempat tinggal. Seperti yang terlihat pada sebuah foto diatas adalah seorang tuna wisma tertidur dengan lelapnya disebuah gubuk, foto tersebut diambil dikawasan Monumen Nasional (Monas) pada tanggal 25 Agustus 2008 jam 14.30. Padahal kawasan ini sangat dekat dengan Istana Presiden, Istana Wapres, persisnya didepan Balai Kota dimana Gubernur DKI Jakarta berkantor.

Kehidupan diibukota memang kejam, sampai-sampai ada yang menggambarkan ibukota lebih kejam dari ibu tiri”. Jakarta memang menjadi tumpuan dan harapan hidup bagi para pendatang baru, bagi mereka yang tidak memiliki ketrampilan sebaiknya tidak usah berandai-andai dan mengadu nasib ke ibukota. Contoh nyata tersebut menjadi gambaran kejamnya diibukota.

Kapan negara ini bisa adil, makmur, aman dan sejahtera?


10 komentar:

paromo suko mengatakan...

mbah, satu-satu dong jangan adil-makmur-aman-sejahtera diminta sekaligus
ini udah jalan 63 tahun satu aja belon kepegang, lah si embah suro tanya kapan keempat-empatnya sekaligus....
cape deeeeehhhhhhh ......

Mbah Suro mengatakan...

Iya Cu.... mbah memang srakah, dulu minta 4 macem sekaligus, sekarang sekali seminggu rasanya masih kurang juga. (maksudnya njaluk sajen kembang menyan)
Dasar simbah.....

Pursito mengatakan...

Memang, semiskin-miskin orang miskin dikampung, masih lebih miskin orang miskin yg tinggal dikota, makanya kembali daerah asal supaya tidak menjadi anak tiri, lha kalau yg asalnya dari ibukota bagaimana??. auach.

Anonim mengatakan...

kok anak itu tidurnya terlihat pulas sekali ya mbah, khan nggak semua orang bisa tidur nyenyak setiap saat.

liat gambarnya jadi miris, tidur di tempat seadanya dan di belakangnya ada mobil2 bagus, bapak ibunya ke mana ya ?

Raf mengatakan...

Kapan makmur...? tunggu th 2009 Mbah, pasti banyak yang janjikan dan bicara soal kemakmuran bahkan ditambahin keadilan ..tinggal pilih mana yg suka , bisa dapet bonus odol lagi ( utk gosok gigi habis jualan janji ..)

Ma'af ..ma'af ..ampun2 Mbah ...

Anonim mengatakan...

Rupanya di ibukota banyak anak tiri mbah?
emakkota emang kejem, sampe2 anaknya lebih kejam darii jagal. semuanya diembat.

Mbah Suro mengatakan...

*Mas Sito : Setuju pulang kampung saja, mbangun deso.
*Mbak Elys : Bpk/ Ibunya dinas luar, cari kemasan plastik bekas (pemulung)
*Mas Raf : Semua jual janji, kalo sdh duduk lupa diri.
*Eyang Bethoro : Itulah ibukota yang punya daya tarik luar biasa, padahal kejamnya tak terhingga....

Anonim mengatakan...

Sebaiknya disebut Bapakkota saja karena Bapaktiri basanya sayang ma naktirinya.
Nggih to mbah?

Mbah Suro mengatakan...

Nggih Om.... apalagi sama ibu yang muda, pasti pol gematine. Uhuaayy....

Unknown mengatakan...

saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m