Rabu, 04 Juni 2008

Titik Temu

Tadi siang saya nonton tayangan TV swasta tentang to day dialog, dengan tema "demo untuk siapa" Dalam dialog yang membahas demo kenaikan BBM tersebut diwarnai walk out oleh kelompok mahasiswa dari UNAS, saya melihat walk outnya mahasiswa karena ketidak puasan mahasiswa atas aspirasi mereka yang tidak mendapat tanggapan panelis. Pembicara yang hadir diantaranya Jubir Presiden Andi Malarangeng, Kadiv Penerangan Mabes POLRI dan dari Komnas HAM. Padahal kelompok mahasiswa mendapat dukungan dari mantan menteri keuangan Bpk. Fuad Bawazer yang bicaranya cukup lantang dan vokal.

Hampir boleh dikatakan di Jakarta tiada hari tanpa demo, baik didepan Istana Negara, di DPR dan Bundaran Hotel Indonesia menjadi arena demo yang selalu memacetkan lalulintas. Jakarta biangnya macet ditambah dengan demo pastinya tambah macet. Dari sini muncul pertanyaan dibenak saya, Kenapa mesti demo? Apakah tidak ada cara lain selain demo? Dimana fungsi DPR sebagai wakil rakyat? Kemana dan kepada siapa aspirasi disampaikan?

Dari permasalahan tersebut, saya boleh sedikit mengambil kesimpulan bahwa hampir diseluruh permasalahan negara, bahkan permasalahan hidup berkeluarga ini sulit mendapatkan jalan keluar yang terbaik, karena adanya kebuntuan dalam menyampaikan pendapat, dialog dan cara berkomunikasi, sehingga tidak ada titik temu atau kesepakatan yang bisa dicapai.

Dalam komunikasi keluargapun tanpa kita sadari kadang kita hanya sekedar "mendengar", sambil nonton TV atau baca koran atau dengan jawaban berulang ya.. dan ya.. lagi, padahal relasi/ lawan bicara kita mengharapkan dengan penuh perhatian untuk "mendengarkan", sehingga dari komunikasi yang harmonis diantara anggota keluarga bapak ibu dan anak ada titik temu yang bermakna dan bermaat bagi kehidupan berkeluarga.

Begitu juga untuk menyelesaikan permasalahan negara ini, mbok yao para petinggi negara mau duduk bersama berdialog untuk mencari titik temu. Semoga........





4 komentar:

paromo suko mengatakan...

1) boleh saja saya meniru ungkapan kuno: asu gedhe menang kerahe .....
2) walk-out ? latihan jd anggota dewan !

Mbah Suro mengatakan...

Ada kisah tikus cilik kejepit, begitu ditolong dilepas dari jepitan malah nyatheek yang nolongin. Ditulungi malah menthung..... Mangkanya kalo ada laka dijalan pada males nulungi... wedi kangelan... walk-out saja.... golek slamet..

Anonim mengatakan...

Mosok seh bangsa kita terdiri asu dan tikus semua?
Hayo siapa yang mau ngaku jadi asu dan tikus ......... pasti semua ngaku malaikat.........
Tapi ya dasaar asu dan tikus udah diperingatkan dg sunami lindu lsp ya tetep saja suka nyakar dan nyatheek.
Watuk bisa sembuh nekwatak digowo matek.

Unknown mengatakan...

saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m