Kamis, 26 Juni 2008

KAMBUH




Kambuh yang satu ini sering terulang, karena tidak adanya kemampuan dan niat yang kuat dari dalam hati kita, untuk mengendalikan diri atau karena gengsi yang biasanya juga karena malu akibat ejekan dari seorang teman.

Yang saya maksud kambuh disini adalah mengulangi kebiasaan yang sungguh sulit diakhiri yaitu kebiasaan merokok. Saya punya ceritera kambuh setelah lebih dari empat tahun meninggalkan kebiasaan ini. Begini ceriteranya : Waktu itu terjadi kebakaran besar yang melalap sebuah gudang kayu di komplek Pelabuhan Sunda Kelapa, proses pemadaman membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan hampir 24 jam baru bisa dipadamkan.

Saya dengan menggunakan unit motor pompa portable bertugas untuk mencari sumber air yang kebetulan lokasi sumber air ada dipinggir laut. Karena jarak dari sumber air ke TKP cukup jauh, pemadaman dilakukan dengan sistim statis, artinya mobil pemadam kebakaran tidak perlu mondar mandir “ngangsu” ambil air untuk memadamkan kebakaran, dengan estafet dari sumber air langsung dipancarkan ke TKP untuk memadamkan kebakaran.

Jatah “Rumput” (sandi Pemadam Kebakaran DKI untuk makanan dan minuman) untuk anggota di sumber air terbatas, namun jatah rokok melimpah, entah dari mana mereka mendapatkan rokok. Inilah awal dari kambuh, mula-mula iseng cukup dengan mencium, selanjutnya mengecup beberapa kali dan rasa manis mulai menggoda, akhirnya benar-benar tergoda untuk mencoba, walau awalnya terasa agak pahit dan akhirnya saya kambuh merokok lagi karena tidak tahan uji sampai tahun 2004.

Alhamdulillah sejak saat itu saya sudah putus hubungan dengan rokok, bukan karena dilarang oleh dokter (ampun dr. Indro….) tetapi dengan niat bulat dan kesadaran serta perjuangan melawan nafsu akhirnya bisa…..

9 komentar:

Raf mengatakan...

Salut Mbah atas usaha untuk tidak kambuh sesuai dengan motto di head blog " semangat tetap membara "

Biar nanti tembakau Purworejo kita ekspor saja ke amerika latin , untuk bersaing dengan cerutu Kuba ...

Wassalam ,
Raf

Mbah Suro mengatakan...

Perjuangan Mas Raf... ternyata setelah putus hubungan dengan rokok napas tambah panjang dan cememplong. Tapi tetep gak iso nyelengi lho, artinya uang yang dulu buat beli rokok sekarang buat njajan..
Makasih Mas sudah mampir ke gubug saya. Soal tembakau gak usah kuwatir, Biyungku masih nginang n susur mbako....

Mbah Suro mengatakan...

Udah 2 hari Bethoro Indro dan Ki Dalang Paromo tancep kayon..... Pikulun pada kepana ya? Apa di Kahyangan ngadain Raimuna?

Anonim mengatakan...

Mbah eyang bethoro nembe topo ten alas setrogondomayit,. pados
wangsit.
Kebetulan saya dan anak buah mbah suro baru raimuna di alas mentaos, sami rame2 nyanyi...... Niki lagune.........
Pak Dengkek duwe andheng2 gedhe 3xx
Nang ngisor udhele
.............☺

Anonim mengatakan...

kata bu guyu, yibuy panjang,
macuknya hayi seyasa, yaang

Mbah Suro mengatakan...

Bar topo mak bedengus, ganti wujud... tambah gagah opo nylepitis eh.. klimis maksudku?

Anonim mengatakan...

Tunggu tanggal mainnya mBah.
Hayyi yebbo nek wis bar gajian tur sajenne lengkap.....

paromo suko mengatakan...

...serta perjuangan melawan nafsu akhirnya bisa...
emang merokoknya dengan bernafsu?
ah mbah, masa pake nafsu-nafsu segala sih?

Unknown mengatakan...

saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m