Senin, 06 Juli 2009

MENIKMATI MASA PENSIUN

Setelah bekerja selama 33 tahun lebih sebagai abdi negara, akhirnya datang juga masa-masa akhir pengabdian, tepatnya pada awal bulan Maret 2006 saya memasuki masa pensiun. Hari pertama memasuki masa pensiun terasa gamang, karena kebiasaan rutin setiap hari harus berangkat bekerja sambil berkejaran dengan waktu untuk menembus kemacetan lalulintas yang setiap harinya mewarnai kota Jakarta.

Ada sebuah pertanyaan klasik bagi mereka yang akan memasuki masa pensiun : Setelah tidak lagi bekerja "mau ngapain" ? Bagi mereka yang jauh-jauh hari mempersiapkan diri tidak ada masalah, tetapi bagi mereka yang tidak ada persiapan, karena terlena bisa menjadi stress berkepanjangan yang pada akhirnya muncul berbagai penyakit.

Karena penghasilan berkurang, penghematan perlu dilakukan, mulai dari pemakaian kendaraan, telepon, listrik mulai dibatasi, kalau perlu merokokpun harus berhenti demi penghematan pengeluaran.

Bagaimana dengan anak-anak yang belum selesai kuliah, atau belum memperoleh sebuah pekerjaan?. ini semua menjadi tambahan persoalan keluarga yang harus dicarikan jalan keluar agar tidak menambah beban biaya hidup.

Bersyukur kepada Tuhan saya sudah masuk tahun ketiga dalam menikmati masa pensiun, anak-anak semua sudah selesai kuliah bahkan sudah bekerja. Puji Tuhan kesehatan saya masih terjaga, masih bisa ber Face Book, nge Blog dan sesekali refreshing keluar kota bersama anak cucu.

Untuk rekan dan sahabat yang masih aktif bekerja jangan sampai terlena, karena tak terasa waktu terus berjalan, persiapkan hari tua sedini mungkin. Mudah-mudahan pengalaman ni menjadi bahan renungan untuk mempersiapkan diri dalam memasuki masa pensiun. Semoga bermanfaat........

20 komentar:

ernut mengatakan...

senang sekali bisa menikmati masa pensiun dengan sehat dan santai...

paromo suko mengatakan...

kayaknya saya perlu nambah tebel kacamata saya mbah,
pertama, buat baca tulisan ini
ke dua, buat melihat diri saya sendiri ketika pensiun
ke tiga, supaya dapat menjalani masa pensiun yang merupakan babak baru untuk mencari:
(1) kenikmatan karena sudah selesai dengan pertanggungan-jawab 'bekerja
(2) kesibukan karena hari-hari pensiun harus diisi dengan sesuatu yang lebih berarti dan menyenangkan
(3) teman yang ketika 'bekerja' tidak sempat ketemu dan bertambah

dan yang (4)
musuh dalam diri sendiri yang selama ini bersembunyi atau saya sembunyikan

di mana ada yang jual kacamata seperti itu ya ?

Sugeng Kariyodiharjo mengatakan...

Alhamdulillah, sampun saged nikmati pensiun.Wekdal pensiun sasaged-saged dipun isi kegiatan ingkang manfaat. Sampun ngantos pikiran dipun kendelaken lan sampun ngantos kenging post power syndrome. Sugeng nikmati pensiun lan mugi-mugi sesambungan tetep lestari, ampun pedhot jalaran pensiun.

Mbah Suro mengatakan...

*Mbak Ernut: Saya sujud syukur mbak, karena masih diberi nikmat sehat, rezeki yang cukup dan nafas kehidupan. Amin....

*Mas Paromo: Kawan saya setelah sepuluh tahun pensiun malah lepas kacamata, tanpa kacamata lebih awas. Untuk melihat diri sendiri menurut saya cukup bercermin, setelah itu pejamkan mata renungkan apa yang sudah dan apa yang belum dan apa yang akan kita kerjakan dalam menjalani sisa umur kita. Siapakah saya ini?

*Pak Ugeng: Syukur Alhamdulillah pak, taksih dipun paringi sehat lan rezeki cekap. Mugi kemawon tambah umur tambah iman. Matur nuwun...

eyang bethoro mengatakan...

Pension? mungkin yg paling sulit adalah terputusnya hari2 candaria dengan dengan anak buah dan sesama sejawat...
Tul mbah?

Mbah Suro mengatakan...

*Eyang Bethoro: Memang kadang kangen juga, sesekali sy masih suka ditelpon sekedar diajak makan siang bareng dan kebetulan ditempat dulu aku bekerja ada paguyuban pensiunan bahkan punya ruang kantor sendiri. Jadi kalo sy kekantor bisa karaoke, main bilyard bahkan ikut pembinaan rohani (ceramah agama) setiap hari Jum'at.

Kandar Ag. mengatakan...

Matur nuwun, mBah Suro... pangenget-engetipun. (``,)

mawaradi mengatakan...

sugeng dalu mbah,seratan panjenengan nambahi semangat kula ngadhepi dinten ingkang badhe dhateng.Mugi-mugi tansah rahayu ingkang pinanggih ,amin.

Mbah Suro mengatakan...

*Mas Kandar: Setiap mampir ke Blog nya Mas Kandar tambah kesengsem tur ngangeni.

*Pak Pur: Saya ingin berbagi pengalaman, semoga bermanfaat.

Pursito mengatakan...

Mas Rowo,
Sudah lama tidak bisa posting maupun bikin Comment, makanya sudah agak lama diam saja. Berkaitan dengan pension adalah hal yang pasti terjadi bagi bekerja dikantoran, tapi bagi yang kerja sendiri atau dikantor milik sendiri barang kali tidak ada istilah pensiun. Semua rakyat Indonesia sudah pandai menyiasati masa2 pension, sekarang giliran para pemimpin negara, bagaimana supaya masa pension bukan merupakan masa yang menakutkan. Tetapi menjadi masa yang di bisa dinikmati.

Kandar Ag. mengatakan...

Mbah Kung... nembe kala wingi pas wonten kebakaran ing tlatah Curug, Pondok Kelapa, Kalimalang (21/7/2009), kula saged ngraosaken kados pundi pengabdianipun petugas pemadam kebakaran. Waaah... pas jeprat-jepret, kemutan Mbah Kung!

Foto-fotonipun ing mriki: Kebakaran di Curug, Pondok Kelapa, Jakarta Timur - 21Juli2009

-3- mengatakan...

maturnuwun ...dah di ingatkan mbah . Semoga kelak bisa juga pensiun , walaupun bukan abdi negara...

yoyokr mengatakan...

yang jelas kalau setelah pensiun kerja maka harus mempersiapkan pensiun berikutnya yaitu pensiun untuk pindah rumah jengkar kedaton dari dunia fana menuju dunia kekal abadi selamanya...

mas doyok mengatakan...

aku blogger baru, porjo juga, salam kenal yaaaaaaaaaaaaaaa

Mbah Suro mengatakan...

*Mas Sito : Betul banyak Pejabat mengalami pos power sindrome, krn biasa dihargai, dihormati, punya wewenang dan penghasilan yg tinggi. Setelah pensiun semuanya berkurang bahkan hilang. Kacian deh....

*Mas Kandar : Pengabdian tanpa pamrih dan "Pantang Pulang Sebelum Padam"

*Mas Trie : Termasuk mempersiapkan diri meniti jalan ke surga.

*Mas Yoyok : Setuju banget... Salam kenal

*Mas Doyok : Salam kenal kembali, Purworejonya mana Mas? Saya asli Wingkomulyo

paromo suko mengatakan...

mbah,
sambel kulo selak garing
njenengan gek ndang masak sing enak
kula mpun mboten sranta ngentosi

ernut mengatakan...

sugeng siam, mbah!

mawaradi mengatakan...

Kangge dhahar buka mangke masak menapa mbah, kula dipun kintuni.

nurrahman mengatakan...

nitip mbah suro

numpang promosi, mari bergabung di :
http://groups.google.com/group/blogger-purworejo
info lengkap di :
http://nurrahmanarif.wordpress.com/2009/09/17/milis-blogger-purworejo/

ivo mengatakan...

mbah..OOT nih, saya baca komen mbah di blog lain ttg abah saya, dr. risyaf, gimana kabar beliau sekarang? masih sehat2 kan dan masih praktek di cakung? saya murid paling bandel dia di kampus dulu, saya cari di kampus ternyata beliau sudah pensiun..