Dikota metropolitan seperti Jakarta sudah tidak kita jumpai lagi Pak Pos mengendarai sepeda ontel mengantar surat dari rumah kerumah, kendaraan dinas Pak Pos kini sudah beralih dari sepeda ontel ke sepeda motor, hal ini dimaksudkan agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih cepat. Sementara saat ini sedang digalakkan program langit biru dalam rangka pengendalian pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh polusi asap kendaraan bermotor, sehingga hal ini menjadi sangat kontras dan tidak mendukung kepada program langit biru yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Kembali kepada jasa pelayanan Pak Pos, kalau kita amati jasa pelayanan Pos sekarang menurun akibat persaingan ketat dengan jasa kurir swasta maupun perkembangan tehnologi informasi yang begitu canggih. Melalui tehnologi informasi yang canggih seperti HP, computer dan multi media lainnya, informasi dapat dikirim dan diterima dengan sangat cepat, sehingga jasa pelayanan pos mulai ditinggalkan pelanggan.
Beda sekali diera tahun 60 sampai dengan tahun 70an, jasa Pak Pos sangat berarti dan dinanti-nantikan khususnya bagi remaja yang sedang “yang-yangan” karena ungkapan cinta kasih selalu dilayangkan melalui surat cinta, sehingga kehadiran Pak Pos sangat ditungu-tunggu.
Bagi anda yang pernah “yang-yangan” (pacaran) melalui surat, kehadiran surat balasan dari sang kekasih selalu dinanti. Apakah anda punya kenangan dengan Pak Pos?